Pada postingan saya kali ini akan membahas materi dari mata kuliah Analisis dan Perancangan SI.
Materi pertama yang akan saya bahas adalah tentang SDLC (Systems Development Life Cycle). Semoga bermanfaat :)

SDLC (Systems Development Life Cycle), adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi.
SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: rencana(planning),analisa (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance). Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak.
System Development Life Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize.
Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa tahap dan pada sistem yang besar, masing-masing tahapan tersebut dikerjakan oleh tim yang berbeda.
Berikut terdapat enam tahapan dalam sebuah siklus SDLC :
Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa tahap dan pada sistem yang besar, masing-masing tahapan tersebut dikerjakan oleh tim yang berbeda.
Berikut terdapat enam tahapan dalam sebuah siklus SDLC :
- Perencanaan Sistem (Systems Planning). Lebih menekankan pada aspek studi kelayakan pengembangan sistem (feasibility study). Aktivitas-aktivitas yang ada meliputi :
- Pembentukan dan konsolidasi tim pengembang.
- Mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan.
- Mengidentifikasi apakah masalah-masalah yang ada bisa diselesaikan melalui pengembangan sistem.
- Menentukan dan evaluasi strategi yang akan digunakan dalam pengembangan sistem.
- Penentuan prioritas teknologi dan pemilihan aplikasi.
- Analisis sistem (system analyst), adalah tahap dimana dilakukan beberapa aktivitas berikut :
- Melakukan studi literatur untuk menemukan suatu kasus yang bisa ditangani oleh sistem
- Brainstorming dalam tim pengembang mengenai kasus mana yang paling tepat dimodelkan dengan sistem
- Mengklasifikasikan masalah, peluang, dan solusi yang mungkin diterapkan untuk kasus tersebut
- Analisa kebutuhan pada sistem dan membuat batasan sistem
- Mendefinisikan kebutuhan sistem
- Perancangan Sistem (Systems Design). Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini :
- Menganalisa interaksi obyek dan fungsi pada sistem
- Menganalisa data dan membuat skema database
- Merancang user interface
- Impelementasi sistem (system implementation). Tahap ini merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap dioperasikan. Implementasi sistem juga merupakan proses mengganti atau meninggalkan sistem yang lama dengan mengganti sistem yang baru. Untuk menggantikan sistem yang lama ke sistem yang baru diperlukan suatu pendekatan atau strategi supaya berhasil.
- Pengujian sistem (testing). Tahap pengujian sistem merupakan tahap pengujian dari sistem yang telah diimplementasikan di langkah sebelumnya. Tahap ini merupakan tahap yang paling berpengaruh dalam proses pembuatan sistem, karena jika ada salah satu bagian yang tidak sesuai, maka harus ada perancangan ulang di bagian tersebut.
- Maintenance (pengelolaan atau pemeliharaan). Setelah melewati tahap pengujian. Maka tahap selanjutnya adalah Deployment yaitu tahap rilis sistem yang telah dibangun kepada client yang telah memesan. Setelah Deployment, masuk ke tahap Maintenance. Pemeliharaan yang dimaksud adalah untuk menjaga sistem supaya tetap mampu beroperasi secara benar seperti pemeliharaan data, pembaharuan sistem sesuai kebutuhuan baru, serta meningkatkan keamanan data.
Siklus SDLC dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama hingga langkah keenam. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang, kadang-kadang bersama expert user, terutama dalam langkah spesifikasi kebutuhan dan perancangan sistem untuk memastikan bahwa langkah telah dikerjakan dengan benar dan sesuai harapan. Jika tidak maka langkah tersebut perlu diulangi lagi atau kembali ke langkah sebelumnya.
Kaji ulang yang dimaksud adalah pengujian yang sifatnya quality control, sedangkan pengujian di langkah kelima bersifat quality assurance. Quality control dilakukan oleh personal internal tim untuk membangun kualitas, sedangkan quality assurance dilakukan oleh orang di luar tim untuk menguji kualitas sistem. Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi. Dokumentasi yang baik akan mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi sistem
Kaji ulang yang dimaksud adalah pengujian yang sifatnya quality control, sedangkan pengujian di langkah kelima bersifat quality assurance. Quality control dilakukan oleh personal internal tim untuk membangun kualitas, sedangkan quality assurance dilakukan oleh orang di luar tim untuk menguji kualitas sistem. Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi. Dokumentasi yang baik akan mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi sistem
Kelebihan dan Kekurangan Metode SDLC
Kelebihan dari metode SDLC :
- Menyediakan tahapan yang dapat digunakan sebagai pedoman mengembangkan sistem.
- Akan memberikan hasil sistem yang lebih baik karena sistem dianalisis dan dirancang secara keseluruhan sebelum diimplementasikan.
Kekurangan dari metode SDLC :
- Hanya menyediakan tahapan-tahapan saja, tetapi tidak menyediakan metodologi (cara dan alat-alat).
- Hasil dari SDLC sangat tergantung dari hasil di tahap analisis, sehingga jika terdapat kesalahan analisis, akan terbawa terus dengan hasil sistem yang kurang memuaskan.
- Dibutuhkan waktu yang lama untuk mengembangkannya karena sistem harus dikembangkan sampai selesai semua terlebih dahulu.
- Dibutuhkan biaya yang relatif lebih besar dibandingkan dengan metode lainnya.
- Hasil dari sistem tidak luwes untuk dimodifikasi karena perlu dilakukan analisis kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar